Pengertian Price Earning Ratio (PER) dan Contoh Perhitungannya
Menilai saham murah atau mahal dapat menggunakan Price to Earnings Ratio (PER). Penggunaan PER dapat memberikan informasi kepada investor soal mahal atau murah suatu saham
Pengertian Price Earning Ratio (PER)
Price Earning Ratio (PER) merupakan salah satu rasio yang lazim dipakai untuk mengukur harga pasar (market price) setiap lembar saham biasa dengan laba per lembar saham (Henry, 2002) dalam (Amelia, 2011). Penghitungan ini dilakukan dengan membagi harga saham bursa dengan laba bersih per saham. Price Earning Ratio (PER) penting karena jumlah laba yang dihasilkan perusahaan sebetulnya akan menentukan jumlah dividen yang akan bisa dibayarkan perusahaan nantinya. Jika labanya naik, ada kesempatan bahwa dividennya akan naik juga.
Secara umum saham dengan price earning ratio (PER) yang rendah sering dikatakan sebagai saham yang murah. Rendahnya price earning ratio (PER) bisa terjadi akibat menurunnya harga saham atau meningkatnya laba bersih. Begitu sebaliknya, price earning ratio (PER) tinggi bisa terjadi jika ada penurunan laba bersih yang menjadi elemen pembagi dalam kalkulasi price earning ratio (PER).Saham dengan price earning ratio (PER) tinggi bisa jadi menunjukan bahwa perusahaan penerbit saham tersebut sedang bertumbuh pesat. Dengan logika yang samaprice earning ratio (PER) yang rendah menjadi indikasi bahwa perusahaan tersebut mencatat perolehan laba yang statis atau berada dibidang yang berisiko tinggi.
Apabila dirumuskan secara matematis, PER dapat diformulasikan sebagai Harga Saham dibagi Earning Per Share (EPS). Sehingga untuk tiap lembar saham, PER mengindikasikan bahwa harga saham saat ini setara dengan berapa kali pendapatan bersih selama satu tahun.
PER juga bisa diartikan sebagai variabel yang menggambarkan psikologis pasar, yaitu berupa ekspektasi serta persepsi pasar terhadap suatu saham. Hal ini dapat kamu lihat ketika suatu saham harganya justru turun saat laba perusahaan cenderung naik, atau sebaliknya.
Price Earning Ratio yang tinggi mengindikasikan investor mengharapkan pertumbuhan laba bersih yang tinggi dari perusahaan. Price Earning Ratio yang tinggi pada saham dapat diinterpretasikan sebagai saham yang mahal jika pada periode waktu mendatang perusahaan tidak mampu meraih laba bersih yang lebih tinggi.
Tinggi rendahnya Price Earning Ratio ditentukan dengan membandingkannya dengan Price Earning Ratio saham lain atau price earning sektor/pasar yang sesuai untuk dijadikan perbandingan. Perusahaan yang merugi tidak memiliki Price Earning Ratio.
PER yang Ideal untuk Perusahaan
Salah satu manfaat terbesar memahami rasio harga-pendapatan adalah perusahaan dapat memprediksi nilai masa depan sebuah perusahaan, apakah menguntungkan atau tidak. Akibatnya, perusahaan lebih memperhatikan saham yang ingin dibeli dan membuat keputusan berdasarkan informasi.
Saat ini, nilai PER ideal mulai dari 20 sampai 25 kali lipat penghasilan. Namun, nilai tersebut harus disesuaikan dengan sektor usaha yang dioperasikan.
Sebagai contoh, rata-rata nilai Price Earning Ratio perusahaan alat rumah tangga adalah 24. Kemudian, perusahaan kedua di bidang yang sama memiliki nilai PER 17. Nah, perusahaan kedua ini dapat dikategorikan mempunyai PER rendah.
Meski begitu, nilai PER rendah dapat berubah menjadi tinggi jika perusahaan mengupayakan peningkatan dividen payout rate. Perhitungan dividen payout rate diperoleh dari laba setelah pajak yang dibagikan kepada pemegang saham.
Cara Menghitung PER (Price Earning Ratio)
Terdapat 2 komponen yang harus diterapkan ketika menghitung nilai PER yaitu closing price atau harga saham per lembar dan Earning Per Share (EPS). Berikut rumus dari kedua komponen tersebut:
PER = Harga Saham per lembar : EPS
Untuk menghitung EPS dapat diketahui melalui rumus
EPS = Laba Bersih : Jumlah Saham Beredar
Untuk contoh perhitungannya PER, katakanlah ada perusahaan ICBP mempunyai harga saham per lembar seharga Rp 10.500 (Lihat harga saham penutupan). Lalu, rasio EPS pada ICBP selama satu tahun lamanya adalah Rp 490,67 (Lihat cara menghitung EPS disini). Untuk melihat harga saham per lembar di IDX dapat dilihat disini
Berdasarkan contoh di atas, maka perhitungan PER pada perusahaan ICBP adalah:
PER = Harga Saham per lembar : EPS
PER = 10.500 : 490,67
PER = 21,40
Jadi, nilai rasio PER perusahaan ICBP tersebut sebesar 21,4 kali
Dengan mengetahui apa itu PER dan rasio keuangan lainnya, kamu bisa lebih baik lagi dalam menentukan keputusan investasi yang tepat.
Dengan memahami PER kamu jadi lebih jeli lagi dalam mempertimbangkan emiten mana saja yang memiliki potensi dalam memberikan kamu keuntungan jangka panjang ketika memutuskan berinvestasi saham di perusahaan tersebut.