Pengertian Dividend Yield, Rumus dan Cara Menghitungnya
Dividend yield adalah salah satu istilah penting bagi investor atau pemegang saham, Dividend yield adalah tingkat keuntungan yang diberikan perusahaan. Untuk memahami apa itu dividend yield, simak penjelasannya berikut ini.
1. Pengertian Dividend Yield
Dividend yield adalah tingkat pengembalian dalam bentuk dividen tunai kepada pemegang saham. Biasanya dividend yield dinyatakan dalam persentase.
Dividend yield menunjukkan berapa banyak perusahaan telah membayar dividen selama setahun terhadap harga sahamnya. Ini membuat pemegang saham lebih mudah melihat berapa banyak pengembalian per rupiah yang diinvestasikan dan diterima melalui dividen.
Biasanya perusahaan baru yang sedang bertumbuh, membayar dividend yield lebih rendah dibanding perusahaan yang sudah matang di sektor yang sama. Perusahaan lama yang sudah mature dan tidak lagi tumbuh cepat, umumnya membayar dividend yield lebih tinggi.
Perusahaan di industri utilitas (yang dikonsumsi masyarakat) dan kebutuhan pokok konsumen, adalah contoh perusahaan yang memberikan dividend yield besar. Contoh dividend yield rendah adalah perusahaan atau saham teknologi.
Namun demikian, dividend yield saham yang tinggi tidak selalu menunjukkan peluang investasi menarik di perusahaan tersebut. Sebab, dividend yield bisa naik ketika harga saham turun, Dan sebaliknya, saat harga saham naik, dividend yield turun.
2. Rumus Dividend Yield
Rumus dividend yield adalah dividen per saham dibagi harga per saham. Dividend yield dapat dihitung dari laporan keuangan tahunan terakhir.
Atau menghitung dengan menambahkan dividen empat kuartal terakhir. Banyak investor yang juga mengambil angka dividen kuartalan terakhir, lalu dikalikan empat (karena dividen dibayarkan setiap tiga bulan).
Jika menghitung dari laporan keuangan tahunan yang sudah lama, semakin tidak relevan data tersebut bagi investor.
Dividend Yield = Dividen per Saham : Harga per Saham
Cara Mencari Dividen Dalam Laporan Keuangan
Setiap dividen yang dibagikan perseroan kepada investor pasti tercatat dengan baik dalam laporan keuangan perusahaan tersebut. Lalu, bagaimana cara mencari dividen dalam laporan keuangan?
Mudah saja, pertama kamu harus cari dan mengunduh laporan keuangan perusahaan melalui website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) atau situs perusahaan tersebut.
Setelah itu, buka laporan keuangan tersebut lalu cek pada bagian laporan perubahan ekuitas atau bisa di cari pada catatan atas laporan keuangan. Di situ, kamu dapat melihat informasi tentang nominal dividen yang dibayarkan perseroan kepada investor pada periode waktu tertentu.
Contoh, berdasarkan laporan ICBP tahun 2022 berikut ini, tampak bahwa perseroan telah membagikan dividen tunai sebesar Rp2,5 triliun pada tahun 2021 dan Rp2,5 triliun di tahun 2022.
Contoh Dividend Yield dan Cara Hitung Dividend Yield
Contoh dividend yield dan cara hitung dividend yield
Dalam laporan keuangan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) terakhir menyebut, perseroan membagikan dividen kas sebesar Rp 215 per saham pada tahun 2022. Sementara harga saham ICBP Rp 10.000 per lembar pada perdagangan penutupan akhir tahun, (30/12/2022).
Dividend yield ICBP = Rp 215 : Rp 10.000 = Rp 0,0215
= 0,0215 x 100 = 2,15%.
Kelebihan Dividend Yield
Kelebihan dividend yield bagi perusahaan adalah investor atau pemegang saham akan menginvestasikan kembali dividen yang mereka terima dari perusahaan untuk membeli saham perusahaan tersebut.
Dengan harapan, mereka akan mendapatkan lebih banyak dividen di masa depan bila perusahaan terus bertumbuh dan berkembang.
Kekurangan Dividend Yield
Dividend yield yang tinggi memang menarik, tetapi bisa saja itu mengorbankan potensi pertumbuhan perusahaan. Setiap rupiah yang dibayar perusahaan dalam bentuk dividen kepada pemegang saham sama saja dengan satu rupiah yang tidak diinvestasikan kembali perusahaan untuk tumbuh dan menghasilkan lebih banyak keuntungan modal.
Sebetulnya tanpa bagi-bagi dividen, investor atau pemegang saham punya potensi mendapatkan pengembalian yang lebih tinggi jika harga saham perusahaan meningkat. Dengan kata lain, perusahaan menahan laba, tidak bagi dividen, tetapi dialihkan untuk pertumbuhan perusahaan.
Oleh karena itu, sebaiknya investor tidak melihat saham berdasarkan dividend yield saja. Data dividen bisa sudah lama atau informasi yang salah. Sebab, banyak perusahaan memeiliki dividend yield tinggi karena harga sahamnya ambruk.
Dividend Yield yang Ideal
Suatu perusahaan dikatakan memiliki dividend yield tinggi jika di atas 5%. Biasanya investor senang kalau ada yang menawarkan dividend yield tinggi.
Tetapi, dividend yield bukan jaminan perusahaan tersebut bagus karena dipengaruhi naik turunnya harga saham. Investor harus tetap fokus menganalisis rekam jejak perusahaan dalam mempertahankan atau meningkatkan dividen mereka.
Selain itu, analisis kekuatan fundamentalnya, seperti neraca keuangan yang menjadi dasar pembayaran dividen yang baik di masa depan.
Daftar Saham dengan Dividend Yield Tertinggi
Ingin investasi saham dan dapat dividen jumbo? Intip daftar saham dengan dividend yield tertinggi yang ada di Indeks Saham IDX High Dividend 20.
IDX High Dividend 20 adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham yang membagikan dividen tunai selama tiga tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang tinggi.
Daftar saham dengan dividend yield tertinggi penghuni IDX High Dividend 20:
No. | Kode | Rasio Free Float |
1 | ADRO | 46.46% |
2 | AMRT | 45.38% |
3 | ANTM | 34.83% |
4 | ASII | 45.09% |
5 | BBCA | 42.40% |
6 | BBNI | 39.95% |
7 | BBRI | 46.36% |
8 | BJBR | 24.36% |
9 | BJTM | 20.49% |
10 | BMRI | 39.94% |
11 | BNGA | 6.66% |
12 | BSSR | 9.26% |
13 | HEXA | 20.44% |
14 | HMSP | 7.44% |
15 | INDF | 49.57% |
16 | ITMG | 34.73% |
17 | MPMX | 32.89% |
18 | PTBA | 33.43% |
19 | TLKM | 47.81% |
20 | UNTR | 37.81% |