7 Cara Menghitung Valuasi Saham

Cara menghitung valuasi saham biasanya menggunakan tinjauan laporan keuangan, model arus kas diskon, dan perbandingan dengan perusahaan serupa. Valuasi adalah perhitungan nilai perusahaan dengan mempertimbangkan kualitas manajemen, struktur modal, total aset, dan pendapatan yang diharapkan. Penilaian penting untuk semua bisnis besar dan kecil, terutama yang masih membutuhkan pembiayaan untuk tumbuh.

Penilaian ekuitas adalah proses menilai harga saham perusahaan untuk melihat apakah harga saham sesuai dengan nilai intrinsiknya. Dengan mengetahui valuasi saham, kita dapat menentukan harga wajar atau nilai intrinsik saham.

Penting untuk dipahami bahwa penilaian saham berbeda dengan harga saham. Dalam dunia investasi, kita tahu pepatah Price is what you pay, value is what you get. Jika harga saham adalah nominal yang kita beli, maka nilai intrinsik adalah nilai nominal yang dapat diperoleh investor ketika perusahaan tersebut dijual.

Oleh karena itu, melalui analisis penilaian saham, kami akan membandingkan nilai wajar (intrinsik) dengan harga pasar saham saat ini. Untuk menghitung nilai suatu saham, kita dapat menggunakan beberapa rasio yang berbeda seperti PER (Price Earning Ratio), Earning per Share (EPS), PBV (Price to Book Value), ROE (Return on Equity), ,  dan DER (Debt Equity Ratio),  EV/EBITDAR, Price/Earnings to Growth (PEG).

Rasio untuk Menghitung Valuasi Saham

Untuk menghitung nilai suatu saham, kita dapat menggunakan beberapa rasio yang berbeda seperti PER (Price Earning Ratio), Earning per Share (EPS), PBV (Price to Book Value), ROE (Return on Equity), ,  dan DER (Debt Equity Ratio),  EV/EBITDAR, Price/Earnings to Growth (PEG).

1. Price to Earning Ratio (PER)

Price to earning ratio adalah rasio yang digunakan untuk menggambarkan harga saham suatu perusahaan dalam kaitannya dengan pendapatan atau keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.

Oleh karena itu, Anda dapat menganalisis PER perusahaan dan membandingkannya dengan perusahaan di sektor serupa. Jika PER lebih rendah dari rata-rata emiten di sektor sejenis, berarti harga perusahaan tersebut dinilai relatif lebih murah.

Rumus Price to Earning Ratio (PER)

PER = Harga Saham / Laba per Saham (EPS)

2. Earning per Share (EPS)

Earning per share adalah pendapatan perusahaan dibagi dengan saham. Jika EPS meningkat dari tahun ke tahun, dapat dimaklumi jika perusahaan mengalami tingkat pertumbuhan karena laba yang terus meningkat.

Rumus Earning per Share:

EPS = Laba Bersih / Jumlah Lembar Saham


3. Price to Book Value (PBV)

Price-to-book value (PBV) adalah rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan. Dengan menggunakan PBV, kita dapat melihat seberapa besar nilai pasar saham terhadap kekayaan bersih suatu perusahaan. PBV sering digunakan untuk mencari saham yang undervalued. Untuk melakukan ini, bandingkan PBV saham dengan rata-rata PBV industri serupa.

Rumus PBV:

PBV = Harga Saham / Nilai Buku per Saham


4. Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) merupakan return yang menjadi ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari investasi para pemegang sahamnya. Singkatnya, ROE digunakan untuk melihat berapa banyak keuntungan yang dihasilkan perusahaan dari setiap rupee yang diinvestasikan oleh pemegang saham perusahaan.

ROE dinyatakan dalam bentuk persentase (%).

Berikut rumus ROE:

ROE = Laba bersih setelah pajak / Ekuitas pemegang saham


5. Debt to Equity Ratio (DER)

Rasio hutang adalah rasio yang mewakili jumlah hutang dalam kaitannya dengan total ekuitas perusahaan. Memang, besarnya utang juga merupakan risiko bagi sebuah perusahaan.

Berikut indikator dalam menganalisis Debt to Equity Ratio.

DER > 1 artinya utang perusahaan lebih besar dari ekuitasnya.

DER < 1 artinya utang perusahaan lebih kecil dari ekuitasnya.


Rumus Debt to Equity Ratio:

DER = Total Utang / Total Ekuitas


6. EV/EBITDA

EV/EBITDA adalah singkatan dari Enterprise Value (EV) dengan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA). Singkatnya, EV/EBITDA adalah rasio yang digunakan untuk mengevaluasi perusahaan berdasarkan kemampuannya untuk menghasilkan laba operasi atau uang tunai.

Dengan menggunakan EV/EBITDA, kita dapat menilai apakah nilai perusahaan mahal atau murah dibandingkan dengan harga sahamnya saat ini. Pasang surut dapat dilihat dengan membandingkan EV/EBITDA perusahaan dengan EV/EBITDA perusahaan lain di industri yang sama.


Rumus EV/EBITDA:


EV / EBITDA

EV = Kapitalisasi pasar + Total utang – Kas & Setara kas

EBITDA = Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi & amortisasi


7. Price/Earnings to Growth (PEG)


Rumur PEG:

Price to Earnings / EPS Growth

Price to Earning Ratio = Harga Saham Saat ini / Laba per saham

EPS Growth = (EPS Tahun ini – EPS Tahun Sebelumnya) / EPS Tahun ini


Download Data Tugas Disini

Daftar Nama Perusahaan

Lembar Kerja Tugas Akhir