Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pentingnya Investasi Sejak Dini

Berinvestasi sejak dini dapat memberikan manfaat yang besar bagi keuangan kita di masa depan. Namun, sayangnya masih banyak orang yang belum menyadari pentingnya investasi sejak dini. Padahal, semakin cepat kita mulai berinvestasi, semakin banyak pula waktu yang kita miliki untuk mengembangkan aset kita.

Mengapa harus berinvestasi sejak dini? 

Berikut adalah beberapa alasan mengapa investasi sejak dini sangat penting:

1. Waktu yang Lebih Banyak

Salah satu keuntungan dari berinvestasi sejak dini adalah waktu yang lebih banyak untuk mengembangkan aset kita. Semakin lama kita berinvestasi, semakin besar pula potensi keuntungan yang bisa kita dapatkan. Sebagai contoh, jika seseorang mulai berinvestasi pada usia 25 tahun dan berinvestasi secara konsisten sebesar Rp1 juta per bulan dengan rata-rata return 10% per tahun, maka pada usia 60 tahun orang tersebut bisa memiliki aset sebesar Rp11,3 miliar. Namun, jika orang tersebut baru mulai berinvestasi pada usia 35 tahun, maka pada usia 60 tahun aset yang dimiliki hanya sekitar Rp4,6 miliar. Artinya, semakin lama kita menunda untuk berinvestasi, semakin sedikit waktu yang kita miliki untuk mengembangkan aset kita.

2. Mengatasi Inflasi

Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa dari waktu ke waktu. Inflasi bisa menyebabkan uang yang kita miliki menjadi semakin tidak berharga seiring dengan berjalannya waktu. Jika uang kita disimpan dalam bentuk tabungan, maka nilai uang tersebut bisa tergerus oleh inflasi. Namun, jika uang tersebut diinvestasikan, maka potensi keuntungan yang kita dapatkan bisa mengimbangi inflasi. Sebagai contoh, jika inflasi rata-rata 5% per tahun dan kita bisa mendapatkan return investasi 10% per tahun, maka kita masih bisa mendapatkan keuntungan sebesar 5% setelah dikurangi inflasi.

3. Membentuk Kebiasaan Menabung

Berinvestasi sejak dini juga dapat membantu kita membentuk kebiasaan menabung. Semakin cepat kita mulai menabung, semakin besar pula kemungkinan kita untuk mempertahankan kebiasaan menabung tersebut di masa depan. Dengan membentuk kebiasaan menabung sejak dini, kita bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi kebutuhan finansial di masa depan, seperti biaya pendidikan anak, biaya pernikahan, atau biaya pensiun.

4. Diversifikasi Portofolio

Dengan berinvestasi sejak dini, kita memiliki waktu yang lebih banyak untuk membangun portofolio investasi yang beragam. Dengan memiliki portofolio yang terdiversifikasi, kita dapat mengurangi risiko investasi. Sebagai contoh, jika kita hanya menginvestasikan uang kita dalam satu jenis aset saja, seperti saham, maka jika nilai saham tersebut turun, maka kita bisa mengalami kerugian besar. Namun, jika kita memiliki portofolio yang terdiri dari beberapa jenis aset, seperti saham, obligasi, dan reksadana, maka jika salah satu jenis aset mengalami penurunan nilai, kita masih memiliki jenis aset lain yang bisa memberikan keuntungan.

5. Mengenal Produk Investasi yang Tersedia

Dengan berinvestasi sejak dini, kita memiliki waktu yang lebih banyak untuk mengenal produk investasi yang tersedia. Ada banyak jenis produk investasi yang bisa dipilih, seperti saham, obligasi, reksadana, properti, dan lain sebagainya. Dengan mengenal produk investasi yang tersedia, kita dapat memilih jenis produk yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi kita.

Produk Pilihan Investasi

Setelah mengetahui mengapa penting untuk berinvestasi sejak dini, berikut adalah beberapa produk investasi yang bisa dipilih:

1. Saham

Saham adalah salah satu jenis produk investasi yang cukup populer di pasar modal. Saham merupakan tanda bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Dengan membeli saham, kita menjadi pemilik sebagian kecil dari perusahaan tersebut. Keuntungan dari saham bisa diperoleh dari capital gain (kenaikan harga saham) atau dari dividen (bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham).

2. Obligasi

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan. Dalam investasi obligasi, kita meminjamkan uang kepada penerbit obligasi dan mendapatkan bunga dari pinjaman tersebut. Obligasi dianggap sebagai produk investasi yang relatif aman karena imbal hasilnya cenderung stabil.

3. Reksadana

Reksadana adalah wadah pengelolaan dana dari banyak investor yang diinvestasikan dalam berbagai jenis instrumen keuangan, seperti saham, obligasi, dan pasar uang. Keuntungan dari reksadana berasal dari kenaikan nilai aset dan/atau dividen yang diperoleh dari investasi tersebut. Reksadana dianggap sebagai produk investasi yang cocok untuk pemula karena memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan produk investasi lainnya.

4. Properti

Properti juga bisa menjadi pilihan untuk investasi jangka panjang. Investasi properti dapat memberikan keuntungan berupa capital gain (kenaikan harga properti) dan/atau dari sewa properti yang diperoleh. Namun, investasi properti memerlukan modal yang cukup besar dan juga memiliki risiko yang tinggi.

5. Emas

Emas merupakan salah satu jenis investasi yang dianggap aman dan stabil. Keuntungan dari investasi emas bisa diperoleh dari kenaikan harga emas di pasar. Namun, investasi emas juga memerlukan modal yang cukup besar dan tidak cocok untuk investor dengan profil risiko yang agresif.

Dalam memilih produk investasi, penting untuk mempertimbangkan profil risiko, tujuan investasi, dan jumlah modal yang tersedia. Semakin awal kita mulai berinvestasi, semakin besar pula potensi keuntungan yang bisa kita dapatkan. Jadi, jangan menunda-nunda untuk mulai berinvestasi sejak dini dan jangan lupa untuk selalu melakukan riset sebelum memilih produk investasi yang tepat.