Teori Portofolio, Tinjauan Literatur
Portofolio merupakan suatu proses bagaimana dana yang dipercayakan kepada manajer investasi untuk dikelola. Pengelolaan tersebut dapat dilakukan secara aktif maupun pasif, menggunakan prosedur yang eksplisit maupun implisit, relatif kontrol atau tidak terkontrol. Arah perkembangannya adalah operasi manajemen portofolio menjadi makin terkontrol [1].
Teori portofolio yang dikemukakan oleh Henry Markowitz yaitu “don’t put all your eggs in one basket” (jangan meletakkan telur pada satu keranjang, tetapi letakkanlah pada lebih dari satu keranjang). Konsep teori ini dikenal dengan diversifikasi investasi atau melakukan investasi yang sifatnya tidak terpusat pada satu bidang saja tetapi lebih pada satu bidang serta dilakukan juga bukan searah. Secara lengkap suatu portofolio dapat disimpulkan sebagai berikut [2] :
- Bentuknya berupa suatu kumpulan atau kelompok atau penggabungan atau kombinasi yang membentuk suatu unit.
- Isinya adalah aktiva atau sekuritas keuangan seperti saham, obligasi dan setara kas.
- Pemegang atau pembuatnya dapat berupa seorang investor, perusahaan investasi, atau institusi keuangan.
Pada pembentukan portofolio bisa diperoleh suatu kombinasi yang mendominir saham tertentu. Artinya, bisa diperoleh suatu investasi yang memberikan tingkat keuntungan yang sama dengan risiko yang lebih rendah atau dengan risiko yang sama memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi. Portofolio yang mempunyai karakteristik seperti itu disebut sebagai portofolio efisien [1]. Salah satu asumsi yang penting dalam membuat portofolio efisien adalah bahwa semua investor tidak menyukai risiko (risk averse).
Portofolio optimal memiliki arti yaitu portofolio yang dipilih sesuai preferensi investor dari himpunan portofolio set [3]. Portofolio optimal adalah portofolio yang memberikan hasil kombinasi return tertinggi dengan risiko yang terendah. Proses pembuatan portofolio optimal melibatkan beberapa tahapan sebagai berikut [2] :
1. Alokasi Aktiva. Langkah pertama adalah keputusan alokasi aktiva yang merupakan keputusan untuk menentukan aktiva yang akan digunakan atau dialokasikan ke dalam portofolio. Ada beberapa jenis kelas dari aktiva keuangan, yaitu market uang, saham, dan obligasi.
2. Memaksimalkan Portofolio. Tahap berikutnya adalah melakukan proses optimalisasi untuk mendapatkan portofolio yang optimal.
3. Memilih Aktiva. Tahap selanjutnya melakukan pemilihan sekuritas yaitu keputusan untuk memilih aktiva atau sekuritas yang membentuk portofolio optimal tersebut.
4. Mengeksekusi Portofolio. Tahap selanjutnya adalah mengeksekusi portofolio yang berarti mewujudkan portofolio tersebut dengan membeli aktiva yang sudah ditentukan.
Referensi:
[1] Husnan, S.. 2009. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
[2] Hаrtono, Jogiyаnto. 2014. Teori dan Praktik Portofolio dengan Excel. Jakarta (ID): Salemba Empat.
[3] Tаndelilin, E.. 2012. Analisi investasi dan manajemen portofolio. Yogyakarta: BPFE.